KELOMPOK DURIAN
1. Achmad Salman D
2. Ayu Rosita Nur A
3. Citra Anggreni A
4. Fani J
5. Sastia Juliana
6. Yenti Astuti
A. PENDAHULUAN
Kekuasaan mempunyai peranan yang
dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Karena kekuasaan sendiri mempunyai
sifat yang netral, maka menilai baik atau buruknya harus dilihat pada
penggunaannya bagi keperluan masyarakat. Keuasaan yaitu kemampuan untu
mempengaruhi pihak lain menurut kehendak
yang ada pada pemegang kekuasaan.
Kekuasaan
mencakup kemampuan untu memerintah (agar
yang diperintah patuh) dan juga untuk memberi keputusan-keputusan yang secara
langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung memengaruhi
tindakan-tindakan pihak lain.
B. DEFINISI KEKUASAAN
- Max Weber mengatakan KEKUASAAN merupakan kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadaran masyarakat atau kemauan-kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.Dengan perkataan lain, orang atau orang-orang yang memilikki akses terhadap sumber kekuasaan dalam suatu kelompok atau organisasi tertentu akan mengendalikan atau pemimpin kelompok atau organisasi itu.
- El-Ansyari and Stern (1972) menjelaskan bahwa kemampuan tersebut diperoleh bila suatu entitas (orang atau organisasi) memiliki sumberdaya kekuatan atau kekuasaan (sources of power), seperti: kekuasaan karena memiliki kekayaan strategis (strategic assets): memiliki aktivitas berwujud (tangible assets), kecerdasan atau keahlian, kekuatan hukum dan politik, memiliki atau menguasai informasi, dan memiliki hak untuk menghukum atau memberikan imbalan.
- Emerson (1962) menjelaskan bahwa kekuatan atau kekuasaan melekat dalam pertukaran sosial, dan bukanlah atribut dari pelaku pertukaran, karena power akan selalu ada dalam setiap pertukaran sosial. Oleh karenanya, definisi kekuatan/kekuasaan dalam konteks hubungan antar entitas organisasi menurut Emerson (1962) adalah kemampuan satu pihak mempengaruhi pihak lain untuk mentaati ketentuan dan atau merubah suatu kondisi yang tidak mendukung keberlangsungan suatu hubungan. Pengertian yang dibangun Emerson (1962) lebih diarahkan pada bagaimana satu pihak dapat mengendalikan pihak lain demi terwujudnya kerjasama yang berkesinambungan, agar pihak yang bekerjasama dapat disiplin, dan taat azas demi mencapai tujuan kerjasama.
C. SUMBER KEKUASAAN MENURUT FRENCH DAN RAVEN
1. Kedudukan
2. Kepribadian
3. Politik
1)
Kekuasaan
yang Bersumber pada Kedudukan
Kekuasaan yang bersumber pada kedudukan terbagi ke dalam
beberapa jenis yaitu:
- Kekuasaan formal atau legal
- Kendali atas sumber dan ganjaran
Majikan
yang menggaji karyawannya, pemilik sawah yang mengupah buruhnya, kepala suku atau
kepala kantor yang dapat memberi ganjaran kepada anggota atau bawahannya dan
sebagainya, memimpin berdasarkan sumber kekuasaan jenis ini.
- Kendali atas hukuman
Ganjaran
biasanya terkait dengan hukuman sehingga kendali atas ganjaran biasanya juga
terkait dengan kendali atas hukuman. Walaupun demikian, ada kepemimpinan yang
sumbernya hanya kendali atas hukuman saja. Kepemimpinan jenis ini adalah
kepemimpinan yang di dasarkan pada rasa takut. Contohnya adalah preman-preman
yang memunguti pajak dari pemilik-pemilik toko. Para pemili tokoh mau saja
menuruti kehendak para preman itu karena takut mendapat perlakuan kasar.
Demikian pula anak kelas 1 SMP takut kepada seniornya murid kelas 3 yang suka
memukul sehingga kehendak seniornya itu selalu dituruti.
- Kendali atas informasi
Informasi
adalah ganjaran positif juga bagi yang memerlukannya. Oleh karena itu, siapa
yang menguasai informasi dapat menjadi pemimpinan.
- Kendali ekologik (lingkungan)
Sumber
kekuasaan ini dinamakan juga perekayasaan situasi (situational engineering),
contohnya adalah kendali atas penempatan jabatan. Seseorang atasan manajer atau
kepala bagian personalia, misalnya mempunyai kekuasaan atas bawahannya karena
ia boleh menentukan posisi anggota-anggotanya. Demikian pula komandan atau
kepala suku yang berhak menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh
bawahan dan anggotanya.
2)
Kekuasaan
yang Bersumber pada Kepribadian
Kepemimpinan
yang bersumber pada kekuasaan karena kepribadian yang berawal dari sifat-sifat
pribadi, yaitu sebagai berikut:
a.
Keahlian
atau keterampilan
Dalam salat berjamaah
dalam agama islam, yang dijadikan pemimpin salat (imam) adalah yang paling
fasih membaca ayat alquran. Disebuah kapal atau pesawat udara, penerbang yang
paling terampillah yang dijadikan nakoda atau kapten. Pasien-pasien dirumah
dirumah sakit menganggap dokter sebagai pemimpin atau panutan karena dokterlah
yang dianggap paling ahli untuk menyembuhkan penyakitnya.
b.
Persahabatan
atau kesetiaan
Sifat dapat bergaul,
setia kawan atau setia kepada kelompok dapat merupakan sumber kekuasaan
sehingga seseorang dianggap sebagai pemimpin. Ibu-ibu ketua kelompok arisan,
misalnya dipilih karena sifat-sifat pribadi jenis ini. Ibu theresa,
biarawati yang hidupnya sepenuhnya
dibaktikan untuk menolong anak-anak miskin di bombay, dianggap sebagai pemimpin
karena persahabatan dan kesetiannya kepada anak-anak tersebut. Demikian juga
halnya dengan pemimpin yayasan panti asuhan dan lembaga sosial lainnya.
c.
Karisma
3)
Kekuasaan
yang Bersumber Politik
Selanjutnya,
kekuasaan yang bersumber pada politik terdiri atas beberapa jenis
- Kendali atas proses pembuatan keputusan
- Koalisi
- Partisipasi
- Institusionalisasi
D. KATEGORI KEKUASAAN MENURUT FRENCH DAN RAVEN (1959)
1. Kekuasaan Ganjaran (Reward Power)
Target
taat agar ia mendapat ganjaran yang diyakininya dikuasai atau dikendalikan oleh
agent
2. Kekuasaan koersif (Coercive
Power)
Target
taat agar ia terhindar dari hukuman yang diyakininya diatur oleh agent
· . 3. Kekuasaan resmi (Legitimate Power
)
Target
taat karena ia yakin bahwa agent mempunyai hak untuk membuat ketentuan atau
peraturan dan bahwa terget mempunyai kewajiban untuk taat.
· 4. Kekuasaan keahlian ( Expert Power )
Target
taat karena ia yakin atau percaya bahwa agent mempunyai pengetahuan khusus
tentang cara terbaik untuk melakukan sesuatu.
· 5. Kekuasaan rujukan ( Referent
Power )
Target
taat karena ia mumuja agent atau mengindentifikasikan dirinya dengan agent dan
mengharapkan persetujuan agent.
Kesimpulan
:
Kekuasaan merupakan sebuah kemampuan seseorang ataupun
kelompok dalam memberi pengaruh pada system yang ada serta kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain untuk mentaati
ketentuan dan atau merubah suatu kondisi yang tidak mendukung keberlangsungan
suatu hubungan.
Menurut Frend dan Raven sumber sebuah kekuasaan ada 3 yaitu; kedudukan,
kepribadian serta politik.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Soerjono Soekanto dan
Agus Brotosusilo. R.A. Schermerhon Masyarakat dan Kekuasaan. Jakarta: Rajawali,
1986.
·
Surwono, Sarlito
W.2005. Psikologi Sosial (Psikologi kelompok dan Psikologi Terapan). Balai
Pustaka, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar