A. Perkembangan
kepribadian “self”
Inti
dari teori- teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri
untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya
asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan
individu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman-
pengalaman realita masing- masing individu.
Rogers tidak
memfokuskan diri untuk mempelajari “tahap” pertumbuhan dan perkembangan
kepribadian, namun dia lebih tertarik untuk meneliti dengan cara yang lain
yaitu dengan bagaimana evaluasi dapat menuntun untuk membedakan antara
pengalaman dan apa yang orang persepsikan tentang pengalaman itu sendiri.
Contoh
sederhana dapat dilihat sebagai berikut: seorang gadis kecil yang memiliki
konsep diri bahwa ia seorang gadis yang baik, sangat dicintai oleh orangtuanya,
dan yang terpesona dengan kereta api kemudian menungkapkan pada orang tuanya
bahwa ia ingin menjadi insinyur mesin dan akhirnya menjadi kepala stasiun
kereta api. Orang tua gadis tersebut sangat tradisional, bahkan tidak
mengijikan ia untuk memilih pekerjaan yang diperutukan laki-laki. Hasilnya
gadis kecil itu mengubah konsep dirinya. Dia memutuskan bahwa dia adalah gadis
yang “tidak baik” karena tidak mau menuruti keinginan orang tuanya. Dia
berfikir bahwa orang tuanya tidak menyukainya atau mungkin dia memutuskan bahwa
dia tidak tertarik pada pekerjaan itu selamanya.
Beberapa
pilihan sebelumnya akan mengubah realitas seorang anak karena ia tidak buruk
dan orangtuanya sangat menyukai dia dan dia ingin menjadi insinyur. Self image
dia akan keluar dari tahapan pengalaman aktualnya. Rogers berkata jika gadis
tersebut menyangkal nilai-nilai kebenarannya dengan membuat pilihan yang ketiga
– menyerah dari ketertarikannya – dan jika ia meneruskan sesuatu sebagai nilai
yang di tolak oleh orang lain, dirinya akan berakhir dengan melawan dirinya
sendiri. Dia akan merasa seolah-olah dirinya tidak mengetahui dengan jelas
siapa dirinya sendiri dan apa yang dia inginkan, maka ia akan berkepribadian
keras, tidak nyaman,
B.
Peranan positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
Setiap
manusia memiliki kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan,
penerimaan, pengagungan, cinta, kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan
ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2
yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional
positive regard (tak bersyarat).
Pribadi
yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak
bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai
sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
Positive
regards sangat dibutuhkan agar individu mempunyai kepribadian yang sehat.
Ketika anak sedang berkembang maka anak juga belajar membutuhkan cinta dan
kasih sayang dari orang terdekatnya maka hal tersebut disebut sebagai positive
regards. Setiap anak terdorong untuk mencari positive regardstetapi, tidak
setiap anak mendapatkan hal itu .
Anak akan merasa senang dan nyaman jika dia menerima kasih sayang, cinta dan persetujuan dari orang lain, apalagi jika hal tersebut dia dapatkan dari orang-orang terdekatnya namun, jika dia kurang mendapat cinta dan kasih sayang serta mendapatkan ejekan, maka dia akan merasa sangat kecewa dan sedih.
Anak akan merasa senang dan nyaman jika dia menerima kasih sayang, cinta dan persetujuan dari orang lain, apalagi jika hal tersebut dia dapatkan dari orang-orang terdekatnya namun, jika dia kurang mendapat cinta dan kasih sayang serta mendapatkan ejekan, maka dia akan merasa sangat kecewa dan sedih.
C. Ciri-ciri
orang yang berfungsi sepenuhnya
Menurut pendapat Rogers
Pertama
orang yang sehat secara psikologis akan lebih
mudah beradaptasi
Karena
orang psikologis bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu
dia mudah beradaptasi
Kedua
manusia –manusia masa depan akan lebih
terbuka atas pengalaman-pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih
mendengar dirinya dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan,
dan kelembutan mereka
Ketiga
dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup sepenuhnya pada masa sekarang. Merujuk kecenderungan untuk hidup
pada masa sekarang sebagai kehidupan
eksistensial. Manusia masa depan tidak mempunyai kebutuhan untuk menipu
diri mereka sendiri ataupun alasan untuk mencoba membuat orang lain kagum
Keempat
manusia masa depan akan tetap percaya terhadap kemampuan diri mereka untuk
merasakan hubungan yang hamonis dengan
orang lain.
Kelima
manusia masa depan akan lebih terintegrasi, lebih utuh, anpa batasan-batasan
buatan antara proses kognitif yang dilakukan secara sadar ataupun
yang tidak.
Keenam,
manusia masa depan mempunyai kepercayaan
pada kemanusiaan. Mereka tidak akan menyakiti orang lain hanya untuk
kepentingan pribadi; peduli pada orang lain dan akan siap membantu apabila
diperlukan; akan mengalami kemarahan, tetapi dapat dipercaya bahwa mereka tidak
akan menyerang secara tidak asuk akal melawan orang lain; serta akan merasa
agresi, tetapi akan mengalihkannya kea rah yang sepatutnya .
Terakhir,
karena manusia masa depan terbuka dengan semua pengalaman, mereka akan lebih menikmati kekayaan hidup dri pada
orang lain. Mereka tidak mendistori stimulus internal ataupun menahan emosi
mereka .
Rogers meberikan lima sifat orang yang berfungsi sepenuhnya :
a. Keterbukaan pada pengalaman
Seseorang yang berfungsi sepenuhnya seseorang bebas untuk mengalami semua
perasaan dan sikap. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan
dari luar disampaikan ke sistem saraf organisme tanpa distorsi atau rintangan.
Memiliki kepribadian yang fleksibel, tidak hanya menerima pengalaman dalam
kehidupan tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempata–kesempatan
persepsi atau ungkapan baru.
b. Kehidupan eksistensial
Seseorang
yang berfungsi sepenuhnya setiap pengalaman segar dan baru, seperti belum
pernah ada. Adanya kegembiraan karena selalu terbuka ke[ada setiap pengalaman.
Kepribadian ini tidak kaku dan tidak dapat diramalkan. Setiap pengalaman
merupakan suatu struktur yang dapat berubah dengan mudah sebagai respon
pengalaman yang berikutnya.
c.
Kepercayaan
terhadap organism sendiri
Seseorang
yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls–impuls yang muncul
seketika dan intuitif. Tingkah laku yang spontanitas dan kebebasan. Memiliki
jalan masuk untuk mengambil keputusan pada situasi tertentu. Semua faktor yang
relevan diperhitungkan dan dipertimbangkan sehingga dapat diambil keputusan
yang memuaskan semua segi situasi dengan sangat baik.
d. Perasaan bebas
Seseorang
yang berfungsi sepenuhnya memiliki kepribadian yang bebas untuk memilih dan
bertindak, tanpa adanya paksaan dan rintangan antara alternative pikiran dan
tindakan. Serta memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai
kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya.
e. Kreatifitas
Semua
orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Menurut Rogers, orang-orang
yang berfungsi sepenuhnya memiliki kreativitas dan spontanitas untuk
menaggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun, seperti dalam pertempuran
atau bencana-bencana alamiah.sehingga ketika mereka mengalami bencana mereka
dapat segera mengatasinya dengan baik.
Sumber:
Schultz, D.psikologi pertumbuhan : model – model kepribadian sehat. Yogyakarta: kanisius, 1991.
Suryabrata, S.psikologi kepribadian. Jakarta: kanisius, 1982.
Jess, J. And Gregory,J.F.teori kepribadian. Jakarta: salemba humanika, 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar